Filosofi Singa, Sang Raja Hutan |
Sejarah
dan ensiklopedi manapun mencatat Singa sebagai Raja Hutan hampir di seluruh
belahan dunia dari masa ke masa, sungguh regenerasi yang hebat. Siapa tak kenal
Singa, mamalia yang tergolong karnivora ini merupakan pemburu yang handal.
Faktanya singa merupakan jenis hewan “Kucing Besar” termalas di dunia. Singa
bisa menghabiskan waktu untuk tidur rata-rata dua puluh jam sehari. Wow, angka
yang fantastis bukan. 83,34% waktunya hanya untuk tidur.
Ajaibnya, meskipun singa malas
banget dia tetap bisa pertahanin posisinya sebagai Sang Raja Hutan. Aku rasa ini bukan hanya masalah takdir kalau Singa
memiliki banyak kelebihan fisik dibanding hewan lainnya jadi wajar sekali kalau dia
kuat. Bukan, yang pasti bukan faktor itu jawabannya.
Singa memang tidur dua puluh
jam sehari, tapi kita nggak tahu kan sisa empat jam lainnya untuk apa. Coba deh
kalau kita nonton video yang merekam kehidupan Singa di alam liar. Singa itu makhluk sosial dia tau apa itu kerja tim atau team work. Pembagian tugas antar Singa
dalam kawanan sangat jelas.
Singa sangat fokus dia bahkan gak bakal berkedip
saat berburu dan mengamati mangsa berjam-jam. Singa mengetahui secara pasti waktu yang tepat kapan
harus menyerang kapan harus menunda keinginan untuk segera dapetin yang dia
mau.
Dan yang paling penting, Singa nggak banyak mengaum, dia tau hal itu
justru akan membuatnya kehilangan wibawa, waktu dan tenaga. Nggak heran dong
kalau Cheetah si pelari tercepat di dunia dan Hyena yang licik nggak bisa
gantikan posisi Singa sebagai Sang Raja Hutan.
Jadi, intinya kita jangan menilai atau salang sangka kepada teman-teman kita yang kelihatannya
malas tapi IPKnya lebih tinggi dari kita. Teman yang seolah-olah menghabiskan banyak waktunya hanya untuk jalan-jalan,
senang-senang eh tiba-tiba dapet beasiswa ke luar negeri. Atau temen yang kelihatannya
diam aja enggak melakukan kegiatan produktif ternyata dorr!!! tiba-tiba udah punya penghasilan sendiri dan usaha
mandiri.
Yuk alangkah baiknya intospeksi aja bareng-bareng. Mungkin inilah saat yang tepat untuk lebih banyak
belajar dari teman-teman yang di media sosial terlihat hanya hura-hura, padahal di "belakang panggung" dia sangat fokus membangun
masa depan. Kurangi syirik. Mari belajar seperti Singa yang kelihatannya
“malas” tapi sangat profesional dalam karirnya.
Bagus Ju. Lanjutin ya. Tulis yang inspiratif lagi. Semangat!!!
ReplyDeleteMakasi Via. ayoo via nulis jugak. curhat balya kan bisa :p
DeleteApasin sih lu...
DeleteIni jul asli tulisan singa betina
ReplyDelete