Lorong Jenuh, Welcome !

Image result for jenuhDulu mikirnya pas usia dua puluhan pasti udah nemu jati diri, matang dan menekuni satu hal sebagai soft skill. Dulu berharapnya di usia dua puluhan semakin dekat dengan target-target yang pernah ditulis, dekat juga dengan mimpi-mimpi yang dibangun. Dulupun mengira di usia dua puluhan semangat berjuang nggak akan habis, justru bakal jadi orang yang fight strongly.
KENYATAANNYA SEMUA GAK SEMULUS WAJAH ARTIS KOREA
            Well, usia dua puluhan bisa dibilang START perjuangan hidup. Masa peralihan antara remaja dan dewasa, jujur berat menjalani masa transisi ini. Masih betah di Zona remaja ala-ala ABG tapi dipaksa mau gak mau kudu pindah stage jadi dewasa.
Lalu apa yang salah dengan menjadi dewasa ?
Ada kabar baik dan buruknya ketika jadi dewasa. Baiknya, Jadi dewasa mungkin bakal bikin kita jadi pribadi yang lebih rasional. Sifat ini baik banget buat yang lagi menjalin hubungan sih menurutku, semacam ada kontrol otomatis buat nggak terlalu sayang sama seseorang dan membatasi harapan atas orang yang kita sayang karena sadar bahwa jalan menuju pelaminan masih panjang bung, wkwk. Beda banget dengan gaya pacaran anak SMA yang udah panggil bunda ayah dengan seinstan itu, yang kalau putus jadi janda duda dong berarti ya hmm.
 Kabar buruknya, saat dewasa menurutku sih bukan terpaku pada apa yang kita hadapi, tapi lebih bagaimana kita menghadapi sesuatu. Saat dewasa kita banyak belajar realita, mata kita terbuka bahwa semua nggak bisa didapatkan dengan cara instan seperti kita minta permen saat anak-anak. Sadar bahwa masa depan makin dekat sementara jadi pintar dan berprestasi bukan jaminan buat jadi sukses. Situasi demikian menjebak kita untuk masuk pada lorong kejenuhan, well this is the most dangerous partnya. Jenuh membuat kita cenderung putus asa dan menyerah, jadi semacam kebentuk pikiran “yaudahlah yang penting dijalani, yang penting kuliah, yang penting skripsi digarap dikit-dikit”. Hari-hari diisi tanpa target, idealisme makin menumpul... dan cita-cita yang dulu dibangun makin tenggelam.
Jujur itu yang sedang saya hadapi, jenuh.
Udah nyari obatnya buat ngilangin rasa jenuh tapi saya rasa tidak ada.
Sadar rasa jenuh nggak bisa ditekan, tapi seharusnya semangat bisa dipompa.
Bicara dengan Tuhan setiap malam ternyata bisa jadi obat, ntah bagaimana cara kerja Tuhan, semua serasa magic. Sungguh Sang Maha pembolak-balik hati.

Selain itu, keep in touch dengan temen-temen seperjuangan sangat penting. Saling mengingatkan perlu, teman bisa jadi obat hati kedua setelah keluarga. Jadi dewasa memang sulit, tapi bukankah saat dewasa kita bakal “menang” banyak ? I mean world need us so much. 

5 comments

  1. Jadikan hidup yang kamu jalani saat ini adalah pengalaman besar, bukan masalah dewasa atau tidaknya seseorang, akan tetapi setiap orang dapat dikatakan berhasil menjalani kehidupan dunia tergantung bagaimana cara personal menyikapi setiap ujian yang terjadi, semakin dia bisa menguatkan dan menyelesaikan ujian dunia, insyaAllah hidupnya tenang, asalkan dengan satu syarat, lakukan semua karena Allah Azza Wa Jalla ..

    Agar tetap diteguhkan hati, ingatlah sebuah do’a yang selalu dibaca oleh Nabi. Amalkan do’a tersebut untuk memohon keteguhan dan keistiqomahan dalam menjalani ajaran Islam. Doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,

    يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

    “Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” Ummu Salamah pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kenapa do’a tersebut yang sering beliau baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,

    يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

    “Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi no. 3522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

    Dalam riwayat lain dikatakan,

    إِنَّ الْقُلُوبَ بِيَدِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يُقَلِّبُهَا

    “Sesungguhnya hati berada di tangan Allah ‘azza wa jalla, Allah yang membolak-balikkannya.” (HR. Ahmad 3/257. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy (kuat) sesuai syarat Muslim)


    Sumber : https://rumaysho.com/1740-walau-badai-menghadang.html

    ReplyDelete
  2. Ijin menyimak jul.. hahahaha. .setiap detik kita pasti akan bertambah tua. Tapi di setiap detik itu juga kita belum tentu akan bertambah dewasa.. tetap semangat JAGOAN.. Yeeeeeeee

    ReplyDelete
  3. ngakak kalo putus jadi janda sama duda wkwkwk mbak mbak

    ReplyDelete