Welcome, everybody.
#sotoydikit adalah sebuah konten yang sebenernya sih isinya adalah pemikiran-pemikiran yang ada di otak gue. Maklum anaknya suka banget mikir, daripada basi mending ditulis siapa tau ada gunanya kan dikit-dikit.
nah kali ini, bakal sedikit membagi seupil my point of view apasih bedanya kuliah di jenjang magister dan sarjana. Semoga bermanfaat luv luv
Temen-temen pasti sudah paham bahwa jenjang atau tingkatan pendidikan di Indonesia selepas Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dari Strata 1 (S1), Strata (2) dan Strata 3 (S3). Karena eike masih sampai tahapan Strata 2 (itupun belum kelar wkwk) jadi kita akan fokus ke sarjana dan magister ya sob.
Secara umum perbedaan antara studi S1 dan S2 kita kelompokkan aja nih. Pertama perbedaan dari sisi akademis dan perkuliahannya, kedua perbedaan dilihat dari sisi lingkungan dan non akademis.
Bisa dibilang perbedaan dari sisi perkuliahan dan akademis jenjang strata 1 dan strata 2 sangat jelas terlihat. Berikut diantaranya cekidot...
Perbedaan SKS dan Kuliah
Yap, yang jadi perbedaan mendasar antara S1 dan S2 dari segi SKS dan waktu kuliahnya nih. saat S1 in general beban kredit yang wajib kita ambil berkisar di angka 144-160 SKS (banyak banget itu sumpah hikz) dalam kurun waktu 3 atau 4 tahun lebih sedikitlah haha, jangan kelamaan yaa betah S1 hihihi, jangan kayak gue (dubraaaak).
Kabar gembiranya program magister punya beban kredit yang lebih sedikit. Contohnya magister di Institut Teknologi Sepuluh November dengan beban kredit berkisar di angka 36-43 SKS. Tapi batasan waktu kuliah S2 juga lebih singkat sob, idealnya 2 tahun atau empat semester. Nah sebagai perbandingan, di IPB tepatnya di Magister Sains Agribisnis (tempat gue sekarang sedang studi) total kredit yang harus dipenuhi kurang lebih 42 sks. Terdiri dari 29-33 kredit mata kuliah, 12 kredit tugas akhir. Mohon doanya yaa sob biar bisa segera lulus.
Perbedaan Fungsi dan Tujuan
Ketika kita di S1, biasanya nih kita bakal sering diajari tentang berbagai macam teori dan ilmu sesuai dengan Program studi masing-masing. Tujuannya adalah mengenalkan mahasiswa pada bidang yang diminati dan membekali untuk berpikir secara sistematis, walaupun begitu tenang aja sob karena di S1 kita juga bakal dikenalkan dengan penelitian secara sederhana dan biasanya beberapa prodi eksakta juga punya kegiatan praktikum sebagai proses perkuliahan yang harus dijalani.
Menurut pengalaman pribadi sih keberadaan praktikum sangat ngebantu gue dalam memahami teori-teori yang di pelajari saat kuliah biasa, jadi jangan menyia-nyiakan praktikum ya, entar nyesel lo.
Kalau program S2, bisa dibilang sebagai program advance atau lebih tinggi dari pada jenjang sebelumnya a.k.a S1. Secara simpel gini sob, kalau di S1 kita tahu banyak hal tapi sedikit-sedikit nah kalau di S2 kita tahu lebih sedikit hal tapi lebih deep gitu, mengarah ke spesialisasi.
Syarat dan Kelulusan
Well, saat kita S1, kita bakal dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan ayam krispi ituloo alias skripsi. Sebenernya skripsi ini engga perlu di dramatisasi, sedih banget sih banyak kisah drama yang terlalu explore ke permukaan hingga akhirnya "menghilangkan" makna skripsi itu sendiri. Menurut gue skripsi itu prosesenya akan sangat bermanfaat, jadi jalanin aja, pelan-pelan engga usah dibawa stress percaya deh entah lu mau stress atau relax asal dijalanui skripsi bakal kelar kook sob
nah S2 juga punya syarat kelulusan, namanya thesis. Kalau skripsi kita lebih merumuskan penalaran ilmiah terhadap suatu fenomena. Sedangkan thesisi, kita dituntut untuk membuat suatu karya tulis (yang jelas berangkat dari penelitian ilmiah ya sob) dimana kita diharuskan mengembangkan teori yang dipilih. Pastinya penulisan thesis harusnya menggunakan kaidah penulisan yang lebih baik dan benar secara ilmiah compare to "skripsi" ya.
Let's Move, Engga dapat dipungkiri bahwa sisi-sisi akademis dari strata 1 dan strata 2 memang menjadi daya tarik dalam menentukan pilihan kita dalam menempuh studi, merasa cukup dengan gelar sarjana atau "merasa perlu" untuk melangkah ke step selanjutnya, yaitu studi master.
Honestly, personally sisi non akademis keduanya juga engga salah untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih jenjang pendidikan yang akan dilalui sih. Looking forward ternyata sisi non akademis dari strata 1 dan strata 2 menurut gue berbeda banget sih. Nah here we gooooooooooo
Beasiswa S2 Lebih Luber (?)
Siapa sih yang engga bermimpi untuk kuliah gratis dengan beasiswa, pastilah kita-kita pengen banget meringankan beban orangtua yekan. No worry sih, karena di jaman saat ini yang katanya four point o hahaha beasiswa bukanlah hal yang mahal dan langka. Berbagai provider beasiswa bertebaran dimana-mana guys, mulai dari beasiswa dari pemerintah Indonesia, pemerintah negara lain dan lembaga swasta atau perusahaan cukup banyak gitu yang offer scholarship. Dengan kesempatan yang kian terbuka lebar tentunya baiknya diikuti dengan efforts lebih, karena pasti ada beberapa kualifikasi yang diperlukan untuk getting scholarship.
Apalagi buat temen-temen yang bisa kuliah di univ yang cukup bonafid biasanya juga punya tawaran beasiswa yang relatif lebih luas, beragam dan banyak dibandingkan dengan univ lainnya. Berdasarkan pengalaman beasiswa di jenjang S1 dan S2 memang tersedia untuk keduanya, hanya saja memang beasiswa studi S2 bisa dikatakan leboh berlimpah karena cukup bervariasi mulai dari berbagai dispilin ilmu, provider beasiswa, dan apalaginih sudah bukan rahasia lagi kalau beasiswa S2 ke Luar negeri amat sangaaat banyak :)
Satu lagi, pembiayaan yang kita dapatkan engga hanya bebas biaya SPP, biasanya beasiswa master disertai uang jajan yang cukup berlimpah, berbagai tunjangan dan pendaan riset. Duh pokoknya T.O.P B.G.T dehhh.
Perbedaan Cara dan Substansi Belajar
Cukup berbeda dengan S1 yang sangat padat dengan jadwal kuliah dan praktikum, dengan beban kredit yang lebih kredit yang lebih sedikit maka sejujurnya waktu belajar di kelas literally di kelas pada jenjangn S2 lebih sedikit. Meskipun begitu, kita engga bisa santai karena beban materi yang harus dikuasai justru lebih banyak. Bisa dibayangin kan gimana harus punya strategi belajar yang jitu untuk handle materi saat di jenjang S2. Contohnya dalam satu mata kuliah cukup banyak buku yang harus dibaca dengan jumlah halaman naudzubillah apalagi kebanyakan bahasa pengantar yang digunakan buku-buku ajaib ini adalah bahasa inggris yang terkadang inggris klasik gitu lo sob yang berasa belajar filosofi wkwk.
Nah makanya biasanya cara belajar S2 kebanyakan diisi dengan diskusi dan belajar kelompok. Saran ajasih buat temen-temen yang hendak ambil studi magister, engga perlu jadi momok, semua kesulitan dalam memahami materi yang bejibun bisa disiasati dengan membentuk kelompok belajar kecil dan secara rutin diskusi di tiap minggunya. Trust me, it worksssss cuy.
Perbedaan dari Sisi Lingkungan dan Pergaulan
Lingkungan dan pergaulan bisa dibilang cukup mencolok bedanya nih di S1 dan S2. Mungkin saat kuliah S1 temen-temen kita banyak yang masih seumuran, dan lagi semangat-semangatnya mencoba berbagai hal baru di dunia perkuliahan,ya intinya masih semangat jiwa-jiwa muda lah ya. Saat kuliah master atau S2 awalnya mungkin akan kaget, karena isi temen sekelas atau seangkatan sangat beragam dari segi usia dan karir.
Lingkungan saat S2 bisa dibilang lebih dewasa, beberapa sudah menikah, beberapa bisa jadi orang-orang kementrian yang studi lagi, beberapa karyawan perusahaan yang sedang dapat kesempatan kuliah dari kantornya, tapi ada juga kok yang memang fresh graduate atau baru aja menyandang gelar sarjana. Lingkungan yang beragam ini bener-bener sangat menguntungkan, positifnya kita bisa saling sharing dengan berbagai pandangan sehingga cukup mendewasakan diri dalam melihat sesuatu, selain itu kesempatan mebangun network sana-sini juga terbuka lebar.
Kira-kira ituklah perbedaan yang gue rasain saat studi sarjana dan magister. Tiap univ dan program studi tentunya bisa jadi ada perbedaan ya guys, engga bisa dipukul rata. semua perbedaan yang gue tulis bisa jadi sangat subjektif karena based on experience.
Semoga tulisan ini bisa cukup memberikan gambaran yang proper buat dedek-dedek diluar sana.
Jika ada yang ingin didiskusikan boleh email ajaaa. Sampai jumpa di #sotoydikit berikutnya. Luv yu
Referensi Ilustrasi
https://www.smilebox.com/blog/graduation-slideshow-songs/
#sotoydikit adalah sebuah konten yang sebenernya sih isinya adalah pemikiran-pemikiran yang ada di otak gue. Maklum anaknya suka banget mikir, daripada basi mending ditulis siapa tau ada gunanya kan dikit-dikit.
nah kali ini, bakal sedikit membagi seupil my point of view apasih bedanya kuliah di jenjang magister dan sarjana. Semoga bermanfaat luv luv
Temen-temen pasti sudah paham bahwa jenjang atau tingkatan pendidikan di Indonesia selepas Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dari Strata 1 (S1), Strata (2) dan Strata 3 (S3). Karena eike masih sampai tahapan Strata 2 (itupun belum kelar wkwk) jadi kita akan fokus ke sarjana dan magister ya sob.
![]() |
Perbedaan Studi S1 dan S2 |
Secara umum perbedaan antara studi S1 dan S2 kita kelompokkan aja nih. Pertama perbedaan dari sisi akademis dan perkuliahannya, kedua perbedaan dilihat dari sisi lingkungan dan non akademis.
Bisa dibilang perbedaan dari sisi perkuliahan dan akademis jenjang strata 1 dan strata 2 sangat jelas terlihat. Berikut diantaranya cekidot...
Perbedaan SKS dan Kuliah
Yap, yang jadi perbedaan mendasar antara S1 dan S2 dari segi SKS dan waktu kuliahnya nih. saat S1 in general beban kredit yang wajib kita ambil berkisar di angka 144-160 SKS (banyak banget itu sumpah hikz) dalam kurun waktu 3 atau 4 tahun lebih sedikitlah haha, jangan kelamaan yaa betah S1 hihihi, jangan kayak gue (dubraaaak).
Kabar gembiranya program magister punya beban kredit yang lebih sedikit. Contohnya magister di Institut Teknologi Sepuluh November dengan beban kredit berkisar di angka 36-43 SKS. Tapi batasan waktu kuliah S2 juga lebih singkat sob, idealnya 2 tahun atau empat semester. Nah sebagai perbandingan, di IPB tepatnya di Magister Sains Agribisnis (tempat gue sekarang sedang studi) total kredit yang harus dipenuhi kurang lebih 42 sks. Terdiri dari 29-33 kredit mata kuliah, 12 kredit tugas akhir. Mohon doanya yaa sob biar bisa segera lulus.
Perbedaan Fungsi dan Tujuan
Ketika kita di S1, biasanya nih kita bakal sering diajari tentang berbagai macam teori dan ilmu sesuai dengan Program studi masing-masing. Tujuannya adalah mengenalkan mahasiswa pada bidang yang diminati dan membekali untuk berpikir secara sistematis, walaupun begitu tenang aja sob karena di S1 kita juga bakal dikenalkan dengan penelitian secara sederhana dan biasanya beberapa prodi eksakta juga punya kegiatan praktikum sebagai proses perkuliahan yang harus dijalani.
Menurut pengalaman pribadi sih keberadaan praktikum sangat ngebantu gue dalam memahami teori-teori yang di pelajari saat kuliah biasa, jadi jangan menyia-nyiakan praktikum ya, entar nyesel lo.
Kalau program S2, bisa dibilang sebagai program advance atau lebih tinggi dari pada jenjang sebelumnya a.k.a S1. Secara simpel gini sob, kalau di S1 kita tahu banyak hal tapi sedikit-sedikit nah kalau di S2 kita tahu lebih sedikit hal tapi lebih deep gitu, mengarah ke spesialisasi.
Syarat dan Kelulusan
Well, saat kita S1, kita bakal dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan ayam krispi ituloo alias skripsi. Sebenernya skripsi ini engga perlu di dramatisasi, sedih banget sih banyak kisah drama yang terlalu explore ke permukaan hingga akhirnya "menghilangkan" makna skripsi itu sendiri. Menurut gue skripsi itu prosesenya akan sangat bermanfaat, jadi jalanin aja, pelan-pelan engga usah dibawa stress percaya deh entah lu mau stress atau relax asal dijalanui skripsi bakal kelar kook sob
nah S2 juga punya syarat kelulusan, namanya thesis. Kalau skripsi kita lebih merumuskan penalaran ilmiah terhadap suatu fenomena. Sedangkan thesisi, kita dituntut untuk membuat suatu karya tulis (yang jelas berangkat dari penelitian ilmiah ya sob) dimana kita diharuskan mengembangkan teori yang dipilih. Pastinya penulisan thesis harusnya menggunakan kaidah penulisan yang lebih baik dan benar secara ilmiah compare to "skripsi" ya.
Let's Move, Engga dapat dipungkiri bahwa sisi-sisi akademis dari strata 1 dan strata 2 memang menjadi daya tarik dalam menentukan pilihan kita dalam menempuh studi, merasa cukup dengan gelar sarjana atau "merasa perlu" untuk melangkah ke step selanjutnya, yaitu studi master.
Honestly, personally sisi non akademis keduanya juga engga salah untuk dijadikan pertimbangan dalam memilih jenjang pendidikan yang akan dilalui sih. Looking forward ternyata sisi non akademis dari strata 1 dan strata 2 menurut gue berbeda banget sih. Nah here we gooooooooooo
Beasiswa S2 Lebih Luber (?)
Siapa sih yang engga bermimpi untuk kuliah gratis dengan beasiswa, pastilah kita-kita pengen banget meringankan beban orangtua yekan. No worry sih, karena di jaman saat ini yang katanya four point o hahaha beasiswa bukanlah hal yang mahal dan langka. Berbagai provider beasiswa bertebaran dimana-mana guys, mulai dari beasiswa dari pemerintah Indonesia, pemerintah negara lain dan lembaga swasta atau perusahaan cukup banyak gitu yang offer scholarship. Dengan kesempatan yang kian terbuka lebar tentunya baiknya diikuti dengan efforts lebih, karena pasti ada beberapa kualifikasi yang diperlukan untuk getting scholarship.
Apalagi buat temen-temen yang bisa kuliah di univ yang cukup bonafid biasanya juga punya tawaran beasiswa yang relatif lebih luas, beragam dan banyak dibandingkan dengan univ lainnya. Berdasarkan pengalaman beasiswa di jenjang S1 dan S2 memang tersedia untuk keduanya, hanya saja memang beasiswa studi S2 bisa dikatakan leboh berlimpah karena cukup bervariasi mulai dari berbagai dispilin ilmu, provider beasiswa, dan apalaginih sudah bukan rahasia lagi kalau beasiswa S2 ke Luar negeri amat sangaaat banyak :)
Satu lagi, pembiayaan yang kita dapatkan engga hanya bebas biaya SPP, biasanya beasiswa master disertai uang jajan yang cukup berlimpah, berbagai tunjangan dan pendaan riset. Duh pokoknya T.O.P B.G.T dehhh.
Perbedaan Cara dan Substansi Belajar
Cukup berbeda dengan S1 yang sangat padat dengan jadwal kuliah dan praktikum, dengan beban kredit yang lebih kredit yang lebih sedikit maka sejujurnya waktu belajar di kelas literally di kelas pada jenjangn S2 lebih sedikit. Meskipun begitu, kita engga bisa santai karena beban materi yang harus dikuasai justru lebih banyak. Bisa dibayangin kan gimana harus punya strategi belajar yang jitu untuk handle materi saat di jenjang S2. Contohnya dalam satu mata kuliah cukup banyak buku yang harus dibaca dengan jumlah halaman naudzubillah apalagi kebanyakan bahasa pengantar yang digunakan buku-buku ajaib ini adalah bahasa inggris yang terkadang inggris klasik gitu lo sob yang berasa belajar filosofi wkwk.
Nah makanya biasanya cara belajar S2 kebanyakan diisi dengan diskusi dan belajar kelompok. Saran ajasih buat temen-temen yang hendak ambil studi magister, engga perlu jadi momok, semua kesulitan dalam memahami materi yang bejibun bisa disiasati dengan membentuk kelompok belajar kecil dan secara rutin diskusi di tiap minggunya. Trust me, it worksssss cuy.
Perbedaan dari Sisi Lingkungan dan Pergaulan
Lingkungan dan pergaulan bisa dibilang cukup mencolok bedanya nih di S1 dan S2. Mungkin saat kuliah S1 temen-temen kita banyak yang masih seumuran, dan lagi semangat-semangatnya mencoba berbagai hal baru di dunia perkuliahan,ya intinya masih semangat jiwa-jiwa muda lah ya. Saat kuliah master atau S2 awalnya mungkin akan kaget, karena isi temen sekelas atau seangkatan sangat beragam dari segi usia dan karir.
Lingkungan saat S2 bisa dibilang lebih dewasa, beberapa sudah menikah, beberapa bisa jadi orang-orang kementrian yang studi lagi, beberapa karyawan perusahaan yang sedang dapat kesempatan kuliah dari kantornya, tapi ada juga kok yang memang fresh graduate atau baru aja menyandang gelar sarjana. Lingkungan yang beragam ini bener-bener sangat menguntungkan, positifnya kita bisa saling sharing dengan berbagai pandangan sehingga cukup mendewasakan diri dalam melihat sesuatu, selain itu kesempatan mebangun network sana-sini juga terbuka lebar.
Kira-kira ituklah perbedaan yang gue rasain saat studi sarjana dan magister. Tiap univ dan program studi tentunya bisa jadi ada perbedaan ya guys, engga bisa dipukul rata. semua perbedaan yang gue tulis bisa jadi sangat subjektif karena based on experience.
Semoga tulisan ini bisa cukup memberikan gambaran yang proper buat dedek-dedek diluar sana.
Jika ada yang ingin didiskusikan boleh email ajaaa. Sampai jumpa di #sotoydikit berikutnya. Luv yu
Referensi Ilustrasi
https://www.smilebox.com/blog/graduation-slideshow-songs/
Tenan mad. Sotot banget awakmu jul. Wkwkwkkw
ReplyDeleteHahaha wkwkwk gapalah
Delete